Jumat, 07 Agustus 2009

Pondasi Bangunan: Mawas Diri

Jika ingin membangun bangsa yang baik dan benar maka saya harus memulai dari diri sendiri, bukan dimulai dengan mengatur orang lain, begitu juga para pembaca. Semua pembangunan nanti dimulai dari diri sendiri. Seperti tulisan uskup Anglikan :

Ketika aku masih kecil dan bebas,
dan imajinasiku tidak ada batasnya,
aku mengimpikan untuk mengubah dunia.

Ketika aku semakin besar dan semakin bijaksana,
aku sadar bahwa dunia dunia tak mungkin di ubah,
dan aku putuskan untuk mengurangi impianku sedikit
dan hanya mengubah negaraku
tetapi itupun tampaknya tak mungkin.

Ketika aku memasuki usia senja,
dalam dalam suatu upaya terakhir,
aku berusaha mengubah keluargaku sendiri,
mereka yang paling dekat denganku,
tetapi sayang, mereka tidak menggubrisku.

Dan sekarang menjelang ajal,
aku sendiri (mungkin untuk pertama kalinya) bahwa kalau saja aku mengubah diriku dulu,
lalu dengan teladan mungkin aku bisa mempengaruhi keluaragaku
dan dengan dorongan serta dukungan mereka mungkin aku
bisa membuat negaraku menjadi lebih baik, dan
siapa tahu, mungkin aku bisa mengubah dunia.

  • Daftar Pustaka
  1. Covey, Sean. 2001. 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif. Jakarta: Binarupa Aksara

Kamis, 06 Agustus 2009

Bertambahnya Usia Indonesia

Seiring bertambahnya usia tentunya ada perubahan, dan untuk perubahan yang lebih baik paradigma manusia harus baik, 64 tahun Indonesia Merdeka harus diisi dengan komposisi yang baik pula, dan untuk mewujudkan ujung tombak yang produktif maka kita harus berpikir cerdas seperti sikap proaktif untuk mengimbangi persaingan yang kompetitif.
  • Bahasa Reaktif
  1. Aku coba deh
  2. Aku memang begitu kok
  3. Aku tidak bisa berbuat apa-apa
  4. Aku terpaksa
  5. Aku tidak bisa
  • Bahasa Proaktif
  1. Akan kukerjakan
  2. Sebenarnya akau bisa lebih baik daripada itu
  3. Yuk kita pelajari kemungkinan-kemungkinanya
  4. Aku memilihnya
  5. Pasti ada jalan
Orang-orang reaktif, hatinya bak sekaleng soda, apabila kehidupan mengocoknya, maka mereka akan meledak, "Hay orang goblok! minggir!".
"Orang-orang proaktif membuat pilihan-pilihanya menurut nilai-nilai. Mereka berpikir sebelum beraksi Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi kepada mereka, tetapimereka bisa mengendalikan reaksi me. Tidak seperti orang reaktif yang penuh karbon, orang proaktif adalah ibarat air. Dikocok seperti apapun dibuka tutupnya, takkan terjadi apa-apa. "
  • Berpikirlah :
"Aku sih takkan membiarkan orang itu membuatku marah dan merusak hariku"
Dikutip dari Sean Covey. 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif. 2001. Jakarta: Binarupa Aksara. hlm. 80.
Hanya ucapan aku bisa, aku pasti bisa, aku tak mau berputus asa! dalam membangun, begitu pula membangun Indonesia harus dengan baik dan benar.

Dirgahayu Republik Indonesia
  • Daftar Pustaka
  1. Covey, Sean. 2001. 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif. Jakarta: Binarupa Aksar

Mengejar Bahasa Asing



Bahasa Indonesia harus segera digunakan dengan baik dan benar, mengapa karena kita akan segera berangkat untuk menguasai bahasa asing, memepelajari bahasa asing itu penting, apalagi di zaman sekarang sebagai nilai tambah dalam memeasuki dunia kerja yang serba kompetitif. Inilah yang membuat kita harus sudi berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai loncatan ke bahasa asing ayo sekarang memulai bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk mengejar bahasa asing.
Karena kita juga akan kedatangan tamu dari luar negeri kan?, apalagi bila pulau Komodo terpilih menjadi 7 Keajaiban di Dunia, (untuk mendukung pulau komodo untuk menjadi 7 Keajaiban di Dunia datanglah ke http://www.new7wonders.com/nature/en/nominees/asia/)

"Malas belajar bahasa asing, siap-siap menjadi manusia terasing."
  • Titip Pesan
Tidak peduli dengan yang muda atau dengan yang lebih tua menggunakan kata terima kasih menjadi sangat penting, jangan lupa selain oleh agama dianjurkan, lihatlah orang luar negeri sering pada kita berkata (di genteng ada kayu) Thank You

Contoh Kalimat Rancu: Pewaris dan Ahli Waris

Mengapa peragaan bendera lebih gamblang jika di jelaskan: flag display, upacara pembukaan opening ceremony. Kerancuan yang muncul yaitu pemkaian kata pewaris diartikan "orang yang memperoleh warisan" contohnya:

si Kevin adalah pewaris tahta kerajaan Balai Bahasa Bandung setelah jabatan raja diberikan oleh ayahnya, padahal makna yang dikandung oleh kata pewaris ialah orang yang meninggalkan warisan, sedang orang yang mendapat warisan lazimnya diebut waris atau ahli waris.

Jadi kata pewaris pada contoh di atas bukan Kevin melainkan ayahnya yang sebelumnya adalah raja dari kerajaan Balai Bahasa Bandung, tidak mungkin kita menetapkan pewaris sebagai orang yang menerima warisan, selain jika kita dapat meringankan dua keberatan yaitu dalam hukum kita masih digunakan kata waris dan ahli waris, jadi akan terjadi kesimpangsiuran dalam peristilahan hukum waris yang justru kitaingin kita hindari jika memaksakan kata tersebut.

Kedua pemakaian pewaris dengan arti yang baru akan meniadakan kemungkinan adanya pasangan pewaris dan waris yang rapi yaitu pemberi dan penerima.

Gedung dan rumah yang indah tidak kunjung tegak jika kita tidak mulai membangun dinding (tembok demi tembok), jika kita tidak memasang pintu dan jendela. rangka demi rangka, dan tidak merampungkan atap, bagian demi bagian. Demikian pula, bangunan bahasa tidak akan menjulang jika kita tidak mulai merapikan kata sehari-hari, meluruskan ungkapan bahasa yang bengkak-bengkok, swadaya bahasa kita, begitu pula terhadap media pers yang mana media internet termasuk di dalamnya .

Ayoo kita bersatu membangun mutu penggunaan Bahasa Indonesia, aku saja tidak akan ada artinya, kebersamaan kitalah yang memberikan arti.
  • Daftar Pustaka:
  1. Moeliono, Anton M. 1984. Santun Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Rabu, 05 Agustus 2009

Kebiasaan Efektif Manusia

Kebiasaan akan menjadikanmu sukses atau mengahancurkanmu (penting tuh kita pikir dengan akal yang telah dianugrahkan oleh Sang Pencipta, Allah SWT) mana kebiasaan baik telah jelas pada agama Islam. Ingin suksesdunia akhirat pilih yang kebiasaan yang baik, penting tuh kelebihan kita yaitu akal, gunakan dengan baik.
Kebiasaan baik itu berisi paradigma (pandangan kita), kerangka acuan, atau keyakinan. Sedangkan paradigma manusia sebaiknya adalah tidak berprasangka buruk (tidak suudzon), Karena paradigma negatif hanya bisa menghambat, tanamkan pada diri kita adalah pemimpin yang pasti bisa, tidak mau berputus asa, dan pasti bisa, karena keyakinan itu akan memberikan warna positif pada segalanya. Bayangkan apabila paradigma kita negatif atau pesimis maka hasilnya adalah jelas kerugian, bagaimana tidak, pandangan kita terhadap sesuatu baik pada harapan kita maupun orang lain jelek maka hasilnya tidak akan berguna. Seseorang berkata:

"Kalau kamu bisa membayangkan, Allah menghendaki kamu menjadi orang seperti apa, maka kamu akan bangkit dan tidak akan pernah sama lagi. (kerjakan hal sesuai aturan )

Kita tidak mungkin melanggar hukum kita hanya bisa menabrakan diri sendiri tehadap hukum. (Cecil B. De Mille)
 
Hidup membutuhkan iman, kalau orang maju hidupnya dengan berbohong, menipu, memanjakan diri, memanipulasi, dan mementingkan diri mereka sendiri, pasti akhirnya akan gagal, seperti formasi ciamik Nurdin M. Top pun nanti akan teracak-acak juga, tetapi tidak jika memusatkan pada akhlak mulia, maka keefektifan yang sebenarnya akan tercipta, apa itu ? yaitu kejujuran, pelayanan, loyalitas, kasih, kerja keras, hormat, rasa syukur, sederhana, keadilan, integritas, dan tanggung jawab, serta lusinan lainya. Dengan itu maka tidak akan gagal dan mewujudkan hidup manusia yang efektif, begitu juga berlaku untuk membangun negara Indonesia efektif maka kontribusinya adalah menggunakan dengan akal yang berpikir seluas biru langit yang memiliki paradigma sedalam biru lautan (ea seperti lagunya SLANK ^_^) seperti iman yang dibutuhkan hidup di atas yaitu kejujuran, pelayanan, loyalitas, kasih, kerja keras, hormat, rasa syukur, sederhana, keadilan, integritas, dan tanggung jawab, serta lusinan lainya. Terima kasih salam kopi hangat untuk kalian .

  • Daftar Pustaka
  1. Covey, Sean. 2001. 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif. Jakarta: Binarupa Aksara.

Selasa, 04 Agustus 2009

Agustus di Indonesia

Iyoow bulan Agutus merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang tepatnya pada tanggal 17 Agustus, dalam rangka mempringati itu ada kata dirgahayu (maknanya semoga panjang umur) yang tertulis pada spanduk yang terpampang,
contohnya "Dirgahayu Republik Indonesia",

namun jika dituliskan "Dirgahayu RI ke-64" ini tidak tepat mengisyaratkan seakan-akan kita pernah mengalami 64 macam republik sebelumnya , padahal maksudnya sudah jelas tidak begitu.

Penting tuh untuk badan pemerintah dan swata, serta biro reklame dan iklan untuk menyusun kalimat seruan yang baik dan benar, untuk dipasang di media Internet atau yang lainya, sebaiknya memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia. Kita dapat memakai seruan " Selamat Ulang Tahun Ketigapuluh Republik Indonesia" ini yang benar.

Kita tidak dapat mengucapkan "Semoga Panjang Umur Ulang Tahun Ketigapuluh Republik Indonesia", karena kurang masuk akal jika ulang tahunya atau hari peringatanya dipanjangkan waktunya. Kita dapat berseru "Dirgahayu Presiden Indonesia" atau "Dirgahayu Veteran Nasional" dengan harapan umurnya dipanjangkan Allah ta'ala.

  • Daftar Pustaka :
  1. Moeliono, Anton M. 1984. Santun Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Senin, 03 Agustus 2009

Bahasa Sehat dan Internet Sehat

1. Bahasa Sehat
Bahasa yang digunakan dalam sarana massa seperti pers,radio, televisi, serta media internet banyak pengaruhnya atas kebiasaan berbahasa lapisan masyarakat yang luas, contohnya di negeri Inggris peranan BBC sangat besar, lafal yang diperdengarkan oleh para penyiarnyan bahkan dijadikan patokan bagi lafal Bahasa Inggris yang baku, begitu pula di negeri Amerika Serikat, network-English yakni bahasa yang dipraktekan oleh pemancar radio dan televisi, tak kalah penggunaan bahasa di internetpun harus baik dan benar sebagai dedikasi pada membangun bahasa Indonesia untuk anak bangsa. Ada telur setengah matang dan ada juga telur matang, ada yang fasih berbahasa dan ada yang tidak. Tetapi, tugas mengembangkan bahasa Indonesia untuk bermacam-macam keperluan dan situasi bukanlah semata-mata tugas ahli bahasa saja, kita harus berusah menata membangun bahasa yang baik dan benar, dan janganlah berdalih "maklumlah, saya bukan ahli bahasa", atau "saya bukan orang sastra", apa kata Bu Nurul dan Bu Titik sebagai guru Bahasa Indonesia, mereka ingin menyembunyikan ketidakmampuan berbahasa Indonesia, lambat laun di hilangkan pada kita semua .

Para Guru di Indonesia Berpesan :
Kita ingin kamu dapat belajar banyak dari pertanyaan-pertanyaan.
Tolong, Jangan sia-siakan waktumu!, gunakan waktumu dengan bijak, masa depan di tanganmu !
Kesempatan tidak akan datang dua kali.
Kita tentu berdo'a yang terbaik untuk kamu
Mohon, tolong bantu dirimu sendiri dengan beribadah dan belajar keras.
Kami berharap kamu sukses di kehidupanmu.

2. Internet Sehat
Dedikasi antara Guru dan Pelajar, sangat dibutuhkan kontribusinya untuk membangun internet sehat, inilah beberapa pernyataan yang menyangkut "Internet Sehat" :
  • Meski situs porno membayangi jaringan pendidikan nasional, lanjutnya, pemerintah akan tetap menyambung jaringan ini ke seluruh sekolah yang ada. "Situs porno hanya ekses, harus kita bendung sama-sama "ayo kita buat bendungan bersama-sama, uasyik tuh . Internet di sekolah merupakan kebutuhan pendidikan, tanpa itu kita ketinggalan," katanya.
Kesusahan di Badan Pendidikan Nasional
  • Departemen Pendidikan Nasional mencanangkan program jaringan seperti di negeri Inggris pendidikan nasional untuk sekolah-sekolah. Sebanyak 212 sekolah di seluruh Indonesia akan memiliki akses ke jaringan pendidikan nasional.(tapi inilah kesusahanya ) program tersebut diwarnai kekhawatiran tentang kemungkinan siswa bisa mengakses situs porno.(ingin sukses dunia akhirat gunakan paradigma (pandangan) kita sesuai aturan) yang berlaku.
  • Ia menambahkan guru sebagai bagian integral dari pendidikan harus bersama sama mengawasi siswa saat pelajaran yang menggunakan fasilitas internet dilakukan. "Situs memang bisa diblok, namun ia bisa beregenerasi menjadi situs lainnya," kata Bambang.
  • Pakar telematika, Roy Suryo, mengatakan jaringan pendidikan nasional dapat memproteksi akses para pelajar ke situs porno. Hal itu dimungkinkan karena program jaringan pendidikan nasional menggunakan jaringan resmi. Proteksi terhadap situs-situs porno, dia melanjutkan, juga bisa dilakukan oleh para pengelola jaringan. Dalam hal ini sekolah harus dibekali pengetahuan untuk memproteksinya. Program untuk itu sudah banyak dan bisa diunduh.
  • Sebenarnya, lanjut dia, siswa yang membuka situs porno di sekolah akan mudah ketahuan. "Di sekolah praktek seperti itu mungkin hanya sedikit, kebanyakan dari mereka membuka situs di warnet," ujarnya. Namun bukan tidak mungkin siswa berani mencoba di sekolah, "untuk itu perlu peran aktif dari guru," tegasnya.
  • Departemen Pendidikan Nasional mencanangkan program jaringan di negeri Inggris pendidikan nasional untuk sekolah-sekolah. Sebanyak 212 sekolah di seluruh Indonesia akan memiliki akses ke jaringan pendidikan nasional. Program tersebut diwarnai kekhawatiran tentang kemungkinan siswa bisa mengakses situs porno.
  • Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Romi Satria Wahono, mengatakan keberadaan situs porno tidak bisa dihambat. Saat ini ada lebih dari 1,3 miliar halaman situs porno dalam jaringan Internet. Kontribusi dari situs porno tersebut mencapai 18 miliar dolar per tahun, ujarnya dalam diskusi bertema "Siapkah Sekolah Menerima Internet?" pada Kamis lalu.
  • Kalaupun ditutup, situs porno yang ada dalam jaringan bisa menggunakan identitas lain untuk situsnya. Tinggal menambah angka 1 atau 2 di belakangnya dan situs bisa dioperasikan lagi.

  • Daftar Pustaka
  1. Moeliono, Anton M. 1984. Santun Bahasa. Jakarta: Gramedia.
  2. SP, Emilia. Situs Porno Bisa Dicegah dengan Bantuan Sekolah. http://belajarmengajar.blogspot.com/2009/01/situs-porno-bisa-dicegah-dengan-bantuan.html ( di akses tanggal 27 Januari 2009)

Minggu, 02 Agustus 2009

Fenomena Iklan di Media Internet

Bahasa yang digunakan dalam sarana massa seperti pers, radio, teve, dan media internet harus sudi mencermatkan bahasa sesuai dengan kearifan dan kebijakan, sesuai yang tersimpul dalam pepatah : Berkata peliharalah lidah, berjalan peliharalah kaki.
Inilah yang terjadi pada iklan di media internet, dengan bahasa yang kurang sesuai antara slogan iklan dengan isinya, faktanya adalah munculnya pada kumpulan iklan dengan peringatan "Tak semua iklan di bawah ini apa adanya", dengan fenomena ini sepatutnya pihak yang bersangkutan merevisi iklanya.
Ucapan-ucapan di media internet yang menyertai iklan seperti di atas, rekontruksinya adalah seperti iklan sabun yang berslogan : "dengan sabun (si A) akan membuat pakaian anda menjadi cemerlang, tetapi apalah arti pakaian jadi cemerlang karena di cuci sabun ... (Si A), hendaknya masuk akal sedikit, memang sedap bunyinya , namun jika "lampu dapat bercahaya dengan cemerlang", ini contoh iklan yang pantas. begitu juga Boaz Salossa pernah bermain cemerlang, tetapi kalau sabun menjadikan cucian seperti pakaian yang berkilau seperti terpaan kaca yang terkena cahaya, barulah cemerlang. Itulah fenomena iklan di media massa, di Media Internet yang mana "tak semua iklan apa adanya", sepatutnya pihak yang bersangkutan merevisi dengan iklan yang baik!

  • Daftar Pustaka :
  1. Moeliono, Anton M. 1984. Santun Bahasa. Jakarta: Gramedia.